Baru-baru ini
kita kembali berduka karena serangan bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya. Tindakan
keji ini didalangi oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan dirinya kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang beraviliasi dengan kelompok teroris ISIS.
Bukan hanya
menelan puluhan korban dari tiga gereja, tapi paling menyedihkannya bahwa pelaku
juga melibatkan seluruh anggota keluarga, yaitu kaum perempuan dan anak-anak. Sedih?
Tentu saja. Karena metode ini bisa dibilang adalah yang pertama kali dilakukan di Indonesia.
Tindakan terorisme
semacam ini mungkin terjadi ketika seseorang mulai disusupi dengan pemahaman yang
salah. Apalagi hal ini berkaitan dengan pengajaran agama tertentu yang dipelintir dengan paham yang salah dan menimbulkan tindak radikalisme yang kebablasan.
Kita tentu merasa
sedih karena masyarakat kita dengan mudahnya bisa mempercayai ideologi salah
ini. Tapi sadarkah kita kalau kehadiran sosial media bisa jadi kedok penyebaran
paham radikalisme. Kebebasan mengaksesnya membuat masyarakat tak lagi bisa menyaring informasi yang benar dan yang salah.
Dalam sebuah perbincangan yang disiarkan di program tayangan Rosi bersama para mantan partisipan ISIS, yang pernah pergi ke Suriah dan kembali ke Indonesia tahun 2017 lalu. Para partisipan ini mengaku kebanyakan dari mereka tahu informasi soal ISIS dan paham yang dianutnya didapat dari sosial media (Facebook, Twitter, dan Youtube).
Baca Juga :
Heboh! Guntur, Yosi, dan Glen Fredly Bicara Blak-Blakan Tentang Nasionalisme dalam Media
Indonesia Bubar Tahun 2030? Ini yang Dilakukan Yosi Mokalu Untuk Selamatkan Bangsa Ini
Kalau sudah
begini, apa yang harus kita lakukan untuk menolong masyarakat supaya tak mudah terhasut oleh paham-paham berseberangan ini? Selain berdoa, tentu saja kita juga harus bertindak.
Dengan desakan
kebutuhan yang dialami bangsa inilah, Imago Conference hadir sebagai wadah untuk
memperlengkapi kita berdiir melawan semua jenis tindakan radikalisme negatif. Acara
ini akan membenahi kita dengan pemahaman yang baru tentang bagaimana kita bertindak radikal secara positif untuk memerangi ideologi yang salah.
Jadi, tunggu apalagi daftarkan diri dan siapkan dirimu untuk bertemu dengan tokoh-tokoh nasionalis yang proaktif menyuarakan tentang persatuan dan kesatuan bangsa seperti Mohamad Guntur Romli, seorang intelektual muda NU (Nahdatul Ulama), penulis, aktivis dan politisi muda Indonesia. Ada juga Yosi Mokalu ‘Project Pop’ dan musisi Glenn Fredly yang akan membeberkan tentang bagaimana seharusnya kita hidup di tengah keberagaman agama dan suku bangsa.
Mereka bertiga akan berbicara bersama di dalam event besar tahun ini yaitu IMAGO CREATIVE CONFERENCE 2018 tanggal 25-26 Mei 2018 di Menara Kuningan Jakarta. Saat mereka bertiga bertemu, pasti akan heboh dan asik banget. Jangan lewatkan event ini. Amankan kursi Anda dan register di www.imagoplanet.com atau di WA 0858 8700 0978
Sumber : Jawaban.com